Hujan pagi itu telah mengalirkan sobekan kertas di jalanan
memang selama ia diam pun belum pernah ada yang peduli padanya
terus, apabila semalam ada angin dan awan yang suram melintas atasnya
(kaku, udara pun mengerti) sobekan kertas itu cuma tersenyum.
sebelum sobekan-sobekan putih mengalir ke dalam genangan air kecil
ia sempat memandang pada rumput dan menyapanya
senyum kepada awan yang tanpa lelah menjatuhkan butirnya
akhir sekali ia mengucapkan syukur kepada Tuhan,
bahawa ia pernah merasa kehidupan.
Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa. (30:49)
*Karya Akhi Faisal, lepasan Sekolah Sultan Alam Shah, Putrajaya, SPM 2009.
Tiada ulasan sehingga kini
1 pingback
'Abdullah Munib:
November 26, 2010 pada 7:49 am (GMT +0800)
Tahniah. Mendalam bahasa tersirat yang digunakan. Andai ada keterangan, sangat bagus untuk kami memahami maknanya.